(1) PEMURIDAN SEBAGAI TUGAS DOSEN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DIPERGURUAN TINGGI
Jurusan Teknik Informatika Politeknik TEDC Perguruan Tinggi Bandung
Pengajaran PAK semestinya sebuah cara yang tepat untuk memuridkan peserta didik. Namun tidak semuadosen PAK di Perguruan Tinggi melakukan pemuridan, masih ada dosen yang hanya melaksanakan tugasmengajar. Menurut Kitab Injil,Tuhan Yesus adalah Guru Agung yang memuridkan dan menjadi model yangharus diteladani oleh dosen PAK. Jika dosen PAK di Perguruan Tinggi memiliki pemahaman yang benartentang pemuridan, maka pembelajaran di kelas tidak hanya menyampaikan pengetahuan Alkitab tetapipengajaran yang disampaikan akan membawa peserta didik bertumbuh, berakar dan berbuah dalampengenalan yang benar akan Tuhan Yesus. Permasalahan utama yang diteliti penulis ialah bagaimanapemahaman dosen PAK terhadap PAK yang diajarkannya, apakah melaksanakan pemuridan atau hanyamengajar PAK. Penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif-analisis, yang memaparkandata atau hasil penelitian berdasarkan analisis secara mendalam dan sistematis. Penelitian ini menggunakanpenelitian kualitatif empiris. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan wawancara etnografi danmengumpulkan dokumen berupa silabus PAK di Perguruan Tinggi. Sumber wawancara ialah dosen-dosenPAK di Perguruan Tinggi, antara lain : dosen berinisial “AP”, dosen berinisial “AN”, dosen berinisial “PA”,dosen berinisial “BN”, dosen berinisial “MPBT”, dosen berinisial “FD”, dosen berinisial “MB”, dosen berinisial“ST”, dosen berinisial “IP”, dosen berinisial “JMN” , dosen berinisial “MS”, dosen berinisial “SK” , dosenberinisial “SS”, dosen berinisial “TS”, dan dosen berinisial “TG”. Lima belas dosen PAK ini sudah mencakupdan mewakili jumlah dosen PAK di Bandung. Ada beberapa dosen PAK yang mengajar di dua sampai tigaPerguruan Tinggi. Setiap dosen PAK selalu mengajar di semua fakultas dalam satu Perguruan Tinggi. Makajumlah ini dapat disebut valid, reliable dan obyektif. Kemudian, Penulis juga mengadakan studi literatur terkait(studi kepustakaan termasuk Alkitab), sebagai sumber-sumber penting untuk menunjang penelitian ini lebihseksama. Usulan studi ini adalah: dosen PAK di Perguruan Tinggi dapat melaksanakan pemuridan melaluipengajaran PAK dengan cara menyusun Kurikulum Berbasis Pemuridan. Kurikulum Dikti perlu ditambah dandiubah berdasarkan kebutuhan pemuridan. Hal inilah yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh dosenPAK di Perguruan Tinggi Bandung. Hal ini pada dasarnya dapat dipelajari seperti yang diusulkan dalampenelitian ini.
Baca Juga : Pertanyaan Wawancara Kolese Yang Harus Anda ajarkan
Kata kunci : Pemuridan, Tugas Dosen Pendidikan
Agama Kristen, Murid Yesus.
Fenomena pembelajaran PAK di Perguruan Tinggicenderung menekankan pengetahuan agamaKristen dan kurangnya pemuridan. Untukmembuktikan dugaan ini, penulis telah melakukanwawancara penelitian terhadap sepuluh dosenPAK di Perguruan Tinggi di Bandung dansekitarnya. Empat orang dosen PAK mengakuibahwa PAK yang diajarkannya adalah Etika danDogmatika. Dua orang dosen PAK lainnyamengatakan PAK adalah Fenomenologi Agamayang sama sekali tidak menyinggung tentang Allah
tetapi hanya menyampaikan nilai-nilai kristiani yangdi dalamnya membahas semua agama-agama diIndonesia (perbandingan agama). Dosen yangmemuridkan mengatakan PAK adalah sarana untukmendidik mahasiswa mengenal Allah.
membagikan pengajaran mengenai Yesus Kristus dan1Wawancara dengan dosen PAK Bandung: Selasa, 29 Mei 2013 pukul 10.04 WIB, dan Wawancara dengan dosen PAK , (Rabu, 30 Mei 2013 Pukul 12.00
membagikan kehidupan sebagai orang Kristen.
2. Dosen yang berinisial “AP” mengatakan bahwa baginya PAK adalah menuntun peserta didik untuk mengenal Allah dan mengambil bagian dalam rencana Allah.
3. Kurangnya peran dosen melaksanakan pemuridanmelalui pengajaran PAK di sejumlah PerguruanTinggi di Bandung disebabkan berbagai alasanseperti : waktu belajar yang terbatas, gaji dosentidak memadai, kelas yang berpindah-pindah,tidak ada buku pedoman pemuridan danmahasiswa kurang tertarik belajar PAK.
Pentingnya pemuridan menjadi tanggung jawabdosen PAK juga sama seperti yang dikerjakan olehTuhan Yesus Guru Agung. Pengajaran PAKseyogyanya memampukan peserta didik menjadimurid Kristus yang sejati. Bagaimana kehidupanseorang murid, George Barna mengemukakan“Menjadi pengikut Yesus yang setia,berpengetahuan, dan pelaku firman.”
Baca Juga : Inilah Daftar 10 PErguruan Tinggi terbaik Di Indonesia Versi QS WUR 2023
4. Dosen PAK tidak hanya membagi ilmunya tetapi jugamembagi hidupnya melalui pengajarannya. Menarik perhatian penulis untuk menelitibagaimanakah pandangan dosen PAK terhadappemuridan, mengapa sebagian dosen PAKmelakukan pemuridan dan sebagian lain tidakmemuridkan. Kehadiran PAK di perguruan tinggisangat strategis menjadi agen misi yangmenghadirkan kasih Allah bagi kehidupan paramahasiswa, sehingga mahasiswa mengalamipertobatan dan pertumbuhan iman. Diharapkanpengajaran yang disampaikan oleh para dosenPAK tidak hanya menyentuh ranah kognitif(pengetahuan), tetapi ranah afektif (perubahansikap) dan psikomotor (perubahan tingkah laku).
5.Tinjauan pustaka Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, muridartinya orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah)
6. Murid dalam bahasa Ibrani disebut “limmud”, dalam bahasa Yunani“matetes”; dalam bahasa Latin discupulus, artinya‘murid’ atau ‘pelajar’. Satu pengertian murid yang menarik ialah: yang meninggalkan segala-galanya 2 Wawancara dengan dosen PAK Bandung: Kamis, 31 Mei 2013 pukul 08.59 WIB.
3. Wawancara dengan dosen PAK, Bandung: Senin, 28 Mei 2013pukul 08.00 WIB.
4. George Barna.Menumbuhkan Murid-murid Sejati (Jakarta:Metanoia, 2010), 27
5. B. S.Sidjabat.Membesarkan Anak Dengan Kreatif (Yogyakarta:Andi, 2008), 137
6. Poerwadarminta,W.J.S. 1976, hl.
untuk mengikut Yesus.
7. Murid adalah kata yang
disukai Kristus, yang dipakai-Nya bagi mereka yang hidupnya sangat erat dengan-Nya. Kata Yunani untuk murid, mathetes, dipergunakan 269 kali dalam kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul. Kata itu berarti orang“yang diajar” atau “dilatih”.
8. Dalam Perjanjian Baru
Baca Juga : Mengenal Jenis Pendidikan Tinggi Dan Perguruan Tinggi
respon para murid yang dipanggil-Nya dijelaskandemikian: “Yesus memanggil mereka dan merekasegera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalumengikut Dia” (Mat. 4: 22). Itulah gambaran muridyang dijelaskan dalam kitab Injil.
2.2 Pemuridan Dalam Perjanjian Lama
Dalam Perjanjian Lama, istilah pemuridan tidakditemukan, tetapi praktek pemuridan sudah seringdilaksanakan. Allah sendiri memuridkan paratokoh-tokoh Perjanjian Lama. Menurut Waylon B.Moore,Sekurang-kurangnya ada tiga contoh yang utamadalam Alkitab untuk membina murid-murid, yaitupemakaian murid dalam Perjanjian Lama, yaitupertama, Musa membukakan hati dan hidupnyakepada Yosua. Tetapi pendekatan berbagi tanggungjawab ini tidak berasal dari Musa sendiri. Allahmenetapkan pola pendidikan ini dengan jalanmemerintahkan kepada Musa untuk berbagi hidupnyadengan Yosua (Ul.3:28). Kedua, Elia juga mempunyaimurid-murid dalam sekolah untuk nabi-nabi muda. Melalui kelompok itulah Allah akan bekerja untukmendatangkan kebangunan rohani atau hukumanatas Israel. Ketiga, Daud denganpahlawan-pahlawannya; para patriakh yang mendidik anak-anakmereka; dan perintah-perintah konkrit kepada paraayah untuk mendidik anak-anaknya yang kemudianakan mendidik anak-anak mereka juga (Ul. 4:9 dan 6:6-7).9
Pemuridan dalam Perjanjian Lama dimulai dari Allahsendiri kepada hamba-Nya yang kemudian diteruskankepada muridnya (pemimpin suatu umat). Segalasesuatu yang diajarkan Allah kepada hamba-NyaMusa dilimpahkannya kepada Yosua dan Yosuameneruskan itu kepada bangsa Israel. Demikian jugaElia menerima pesan dari Allah untuk diteruskankepada murid-muridnya di sekolah nabi dan umatIsrael. Raja Daud juga menerima perintah Allah untukdisampaikan kepada bangsa Israel. Dan masih banyakcontoh-contoh dalam Perjanjian Lama yang dapatmembuktikan bahwa pemuridan adalah pola Allahyang harus diteladani oleh dosen PAK. Pola7J.D.Douglas,Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z. (Jakarta:YKBK/OMF, 1995),hl.100
8 Waylon. B.Moore, Penggandaan Murid-murid. (Malang: GandumMas, 1981) hl. 19
9 Waylon.B.Moore,Penggandaan Murid-murid (Malang: Gandum Mas,1981) hl. 27,28,29
pemuridan seperti ini diikuti oleh Tuhan Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru.
Baca Juga : Perbedaan Dan macam-Macam Bentuk Perguruan Tinggi
2.3 Pemuridan Dalam Perjanjian Baru.
Tuhan Yesus melakukan pemuridan kepadamurid-murid-Nya. Hal itu adalah merupakan contoh(model) dalam pelipatgandaan murid-murid,sehingga semakin banyak orang yangmendengarkan Injil. Tuhan Yesus tampil sebagaipengajar dan pembuat murid. Sebelum Iaterangkat ke sorga, Ia memerintahkan kepadamurid-murid-Nya untuk pergi, menjadikan semuabangsa murid-Nya. “Karena itu pergilah, jadikanlahsemua bangsa murid-Ku dan babtislah merekadalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus. Danketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasasampai kepada akhir zaman (Mat.28: 19 – 20).